Rabu, 19 Desember 2012

Prudential Bukukan Premi Syariah Hampir Rp 1 Triliun

Jumat, 9 November 2012

JAKARTA - PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) membukukan premi syariah sebesar Rp 997,9 miliar pada periode Januari-Juni 2012. Nilai tersebut meningkat 24,2 persen dibandingkan tahun lalu.

Presiden Direktur Prudential Indonesia, William Kuan, mengatakan maraknya sosialisasi tentang industri asuransi jiwa membuat masyarakat lebih banyak yang mengenal asuransi, begitu pula dengan asuransi jiwa syariah. Apalagi, asuransi syariah memiliki keunikan dengan konsep risk-sharing atau berbagi resiko antar peserta yang semakin menambah daya tarik produk asuransi syariah.

"Sosialisasi tentang asuransi ramai dilakukan melalui Prudential sendiri, media ataupun asosiasi sehingga masyarakat lebih banyak yang akhirnya membeli asuransi," kata William, pada acara temu wartawan di Hotel Ritz Carlton, hari ini.

Selain itu, tenaga pemasaran semakin giat mendistribusikan produk Prudential. William menyebutkan tak kurang dari 180 ribu orang agen yang telah tergabung di dalam prudential. Keagenan tersebut menjadi kontributor utama, yaitu 90 persen terhadap premi Prudential.

"Kami menggunakan dua sistem pemasaran, yaitu agen dan bancassurance dan paling banyak, sekitar 90 persen berasal dari keagenan," ungkap William.

Tak terkecuali untuk produk syariah, keagenan juga menjadi kontributor utama, karena agen Prudential bisa memasarkan produk konvensional dan syariah.

Ke depan, Prudential memang akan membedakan agen berlisensi syariah dan konvensional. Namun hal tersebut masih menunggu konfirmasi dari Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI).

Pangsa Pasar 42 Persen
Sementara itu, Direktur Prudential Indonesia, Ahmir ud Deen, mengatakan pesatnya pertumbuhan premi syariah Prudential membuat perseroan menguasai 42 persen pangsa pasar industri asuransi syariah. Sedangkan dari segi aset, Prudential berhasil menguasai 31,2% aset industri asuransi syariah.

Pertumbuhan PRUlink syariah, produk asuransi Prudential syariah tidak hanya terjadi dari sisi premi. Pertumbuhan juga terjadi pada sisi dana tabarru yang mencapai Rp 232,7 miliar hingga periode Juni 2012. Nilai tersebut meningkat 22,4 dibandingkan periode setahun lalu.

Sedangkan dari sisi investasi tabarru, Ahmir mengungkapkan hingga periode Juni 2012 sudah mencapai Rp 200,83 miliar. Peningkatannya melebihi peningkatan dana tabarru di kisaran 32,8 persen.

Nasabah PRUlink syariah juga mengalami peningkatan 14,4 persen dalam enam bulan terakhir di tahun 2012 menjadi 264,6 ribu.

Ke depan, potensi penambahan nasabah semakin terbuka lebar. Keoptimisan ini didukung oleh hasil korespondensi yang dilakukan perseroan.

Dari 3 ribu orang koresponden yang dihubungi melalui telepon, sebanyak 1 persen mengaku sudah memiliki asuransi syariah. Sementara dari 99 persen lainnya yang belum memiliki, 12 persen di antaranya mengaku akan mempertimbangkan untuk membeli asuransi syariah.

"Ini angka yang cukup baik untuk menggambarkan pasar yang ada," kata William. (ID/gita rossiana)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar